watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

PERAWAN METROPOLITAN

Setelah seminggu aku keluar dari rumah sakit,
aku berangkat berlibur ke Bandung bersama
temanku Kiki. Kami berangkat dengan pesawat
mampir ke Jakarta dan bermalam 1 hari di sana,
aku bermalam di rumah Sammy di daerah
Pondok Indah, kebetulan rumah itu kosong dan
aku dapat pinjaman, di sana hanya dijaga 2 orang
pembantunya yang selalu siap membersihkan
dan menjaga rumah tetap bersih dan siap dihuni
setiap saat. Sebenarnya aku bisa saja nginep di
rumah Kak Johnny yang di Jakarta di daerah
Tebet atau di rumah orang tuaku di Jl. Sam
Ratulangi Menteng demikian juga dengan Kiki,
rumahnya sendiri hanya ibunya dan 1 adik
perempuannya saja yang tinggal ditemani oleh
seorang pembantu tua.
Tapi kami sengaja mau sembunyi dari keluarga
kami dan tidak ingin kedatangan kami diketahui
oleh keluarga yang lain, lagian seharian kita
cuman di rumah aja... kebetulan di rumah
Sammy ada kolam renang di halaman belakang,
jadi ya... kita asyik di sana. Temanku Kiki ini
orangnya bertubuh tinggi sekitar 169 Cm, ukuran
dada 36C dan berkulit putih, rambut sepunggung.
Sampe di rumah Sammy sekitar jam 5 sore, dan
kami tiba dengan taxi dari Bandara... dalam
rumah yang cukup besar itu kami diberi kamar
tamu yang posisinya di sebelah kamar Sammy,
kamar Sammy sendiri menghadap ke kolam
renang...sedang kamar Donna adiknya ada di
lantai 2. Semua kamar di sini memiliki kamar
mandi dalam yang cukup luas... untuk kamar
tamu yang kami gunakan kamar mandinya paling
tidak ukuran 4 x 6 meter dengan semua
perabotan dari granit dan dinding marmer Italy...
di sudut kamar mandi ada bath cup corner. Di
samping salah satu sisnya ada kaca besar
menghadap ke taman samping... dan kamar itu
sendiri berukuran sekitar 6 x 8 meter.
Setelah meletakkan barang bawaan kami,
kamipun berganti pakaian renang, Kiki
menggunakan bikini mini sekali berwarna kuning
muda dan aku pake celana renang mini warna
hitam. Kamipun menuju ke kolam renang...
sementara Kiki membasahi tubuh di shower
dekat kolam renang aku langsung loncat ke
tengah dan melakukan renang gaya bebas
beberapa kali panjang kolam sebelum akhirnya
menepi dan menunggu Kiki masuk dalam kolam.
Kami bermain dan berenang sambil becanda...
sampe aku merasa cukup akupun istirahat di bibir
kolam dengan tiduran terlentang, aku pejamkan
mataku beberapa menit sampe tiba-tiba aku
merasakan jari lentik Kiki mengelus pahaku dan
dilanjutkan dengan menelusuri permukaan celana
renangku... beberapa menit Kiki melakukannya
dan aku diam saja... tapi aku juga merasakan
meriamku mulai menegang mendapat elusan dari
Kiki. Aku buka mata memandang langit yang
mulai remang mo gelap... aku lihat balkon loteng
yang tampak dari posisiku, aku lihat pembantu
Sammy yang ada di balkon itu sedang melihat
aku dielus Kiki, dan aku lihat dari bawah maka aku
dapat melihat pahanya yang mulus... orangnya
tidak terlalu tinggi, kulitnya putih ( maklum orang
Sunda ), meriamku makin menegang
memandang pemandangan paha tersebut dan
sadar aku lihat diapun mengalihkan perhatian dan
pura-pura terus mengelap pagar balkon yang
terbuat dari stainless steel itu.
Kiki rupanya ngga' puas dengan cukup mengelus
dari luar... dia mulai turunkan celana renangku
dan mengeluarkan meriamku dan dikulumnya
meriamku dengan hangat dan penuh nafsu.
Kembali aku lihat pembantu yang tadi melihat lagi
kearah kami dan kali ini cuman sebentar karena
melihat aku sedang memandang ke atas. Lama
juga Kiki ngisep meriamku... saat sudah
meradang banget... tiba-tiba kakiku ditariknya dan
akupun keceber ke kolam... kami berdiri sambil
berciuman dan tangan Kikipun masih meremas-
remas meriamku... aku coba membuka
celananya dengan menarik tali kecil di
pinggulnya... sret... terbuka sudah celana itupun
langsung tenggelam.
Aku mulai memasukkan meriamku ke sela-sela
paha Kiki... disambut dengan tuntunan oleh Kiki
dan diarahkannya langsung ke dalam lobangnya
yang menjanjikan kehangatan. Kamipun
berpelukan sambil pinggulku bergoyang kanan
dan kiri perlaha karena dalam air rada sulit
menggerakkan badan... cukup lama kami
bermain sambl berdiri... sampe Kiki bilang " Joss
dari belakang aja " dan diapun mencabut
meriamku dan bersandar dibibir kolam yang agak
rendak sekitar sepinggang... dan akupun
menyodoknya dari belakang dan Kikipun
menunggingkan pantatnya. Aku sadar sesadar-
sadarnya bahwa permainanku diintip dari atas
oleh si pembantu tadi... pasti itu. Berlagak tidak
sadar aku teruskan permainanku.... sampe pada
saatnya aku sudah hampir mencapai klimak... aku
ajak Kiki ke kolam yang agak rendah... aku duduk
ditangga kolam... terendam sampe ke pinggulku
dalam posisi duduk... dan Kiki menaikiku dari
atas... dia menghadap ke arahku... dia maju
mundurkan pinggulnya dan aku meremas
dadanya yang menggiurkan itu... diapun
mengerang tanpa berpikir lagi bahwa tidak hanya
kita berdua saja yang ada di dalam rumah itu.
Erangannya makin panjang dan akhirnya diapun
mengejang hebat... aku juga ngga' mau
ketinggalan aku percepat goyanganan pinggulku
dan kamipun mengalami ejakulasi bersamaan...
di antara orgasme itu aku sempatkan
melemparkan pandanganku ke atas dan aku
sempat melihat pembantu yang tadi masih
mengintip dan tidak sempat lari sembunyi karena
saking terpakunya.
Kami keluar dari kolam dengan apa adanya... aku
telanjang bulat dan Kiki hanya menggunakan BH
bikininya yang menggantung di lehernya...
karena sudah terbuka saat permainan tadi... dan
CDnya ditentengnya dengan tangan kirinya
sementara tangan kanannya menggandeng
pundakku. Kami berjalan ke arah dalam rumah
untuk selanjutnya mau mandi dan istirahat... tapi
pas melewati ruang makan kami terkejut karena
saat itu ada pembantu yang lainnya lagi sedang
membereskan meja makan untuk makan malam
kita. Pembantu itupun kaget karena melihat kami
sedang telanjang... danm sudah dapat diduga apa
yang terjadi sebelumnya pada kami. Diapun
buang muka dengan acuh melintas ke dapur
melanjutkan kerjanya seakan tidak melihat kami...
dan kamipun langsung masuk kamar...
Abis mandi Kiki hanya mengenakan kimono
handuk tanpa daleman... dan duduk di ranjang...
" Ki... kamu tau ngga' waktu kita main di kolam
tadi ada pembantu yang lihat kita ? " tanyaku. "
Yang mana ? " tanya kiki ngga' tau. " Yang
satunya Ki yang badannya tinggian " kataku. "
Kok kamu ngga' bilang kalo kita lagi diintip... malu
khan ? " kata Kiki lagi. " Tanggung Ki lagi enak
main ntar ngrusak acara " jawabku asal. " Gimana
kalo kita kasih pelajaran 'tuh pembantu ? tanyaku.
" Pelajaran gimana... ? " tanya Kiki bego. " Kita
ajak dia main sama kita bertiga " usulku. " Boleh
juga... tapi enak di kamu donk " sungut Kiki.
Selesai makan malem kita nonton TV di kamar
sampe jam 9 malem dan pas berita... aku panggil
pembantu tersebut ke kamar untuk memijit aku...
dan saat dipijit aku hanya menggunakan CD
minim banget... warna cream... tapi pijitnya
mulai dengan kaki dan aku tengkurap... Kiki
duduk di samping ranjang dan asyik baca
majalah...
Pijitannya akhirnya sampe di pangkal pantatku
dan aku minta agak lama di situ karena capek aku
bilang... setelah dipijit-pijit daerah itu aku mulai
konak dan aku balik badan... sehingga meriamku
yang setengah berdiri tampak sekali " Sekarang
depannya " kataku... diapun mulai memijit paha
depanku... dia duduk di lantai samping ranjang
dan aku tiduran di tepi ranjang... tangan kiriku
dapat agak bebas dan dengan mata terpejam aku
gerakkan sedikit-sedikit tanganku untuk mencari
dadanya... akhirnya dapat... kesenggol dikit... dikit
lagi... dan makin lama makin sering kesenggol...
kaya'nya dia cuek aja... " Kaki kanannya sekarang
" kataku untuk mulai pijit paha kananku... dengan
demikian tangannya akan melalui atas
meriamku... dia mijit sekitar pinggul kananku.
Dan sesekali lengannya memang nyenggol
meriamku yang setengah meradang... itu yang
aku usahakan dari tadi... dan tangan kiriku
beberapa kali telah menyenggol dan mengusap
dikit-dikit ke dadanya. " Agak tengahan mijitnya "
perintahku... dan tangannyapun pindah lebih ke
tengah dan hampir mencapai meriamku...
Sepuluh menit kira-kira telah berlalu dan aku
perintahkan lagi " Agak ketengahan lagi ".
Dan kali ini telapak tangannya benar-benar
menindih meriamku... dan diapun tetap memijit
terus... tapi pijitannya sudah tidak terlalu keras...
mungkin capek atau apa aku ngga' jelas... yang
aku rasakan cuma nikmat... tanganku aku
beranikan mulai mengelus... kalo tadi cuman
pura-pura nyenggol sekarang sengaja ngelus
dadanya...
Dia diam tidak bereaksi... sampe lama aku makin
berani dan aku selusupkan tanganku dalam
bajunya.... aku elus permukaan dadanya di atas
BHnya dan dia masih diam saja... aku masukkan
jari-jarikuku dalam BHnya dan mulai meremas
dadanya... mencari putingnya... dan pijitannya
mulai berubah menjadi remasan di meriamku...
aku ikuti dengan menggoyang pinggulku
sehingga pijitannya terasa naik turun di
meriamku. Aku lorotkan CDku dengan tangan
kanan dan " Coba bantu aku lepas celana ini "
kataku. Diapun membantunya... sampe lolos
CDku. Aku pegang tangannya dengan tangan
kananku dan aku atur supaya dia mengocok
meriamku... setelah tangannya menggenggam
meriamku aku pegang tangannya dari luar dan
aku kocokkan... " Nah gini " lalu aku lepas tangan
kananku dan tangan kiriku masih memainkan
dadanya... aku coba buka kancingnya dan
meloloskan tali BHnya... sekarang BHnya sudah
tersingkap dan aku lebih mudah untuk
meremasnya... sampe aku sudah ngga' kuat lagi
karena nafsuku makin tinggi dan meriamku
makin membesar... aku minta dia untuk isep
meriamku... " Ampun Den... " katanya menolak...
tapi aku tetap maksa... " Ayo isep... tadi khan
kamu sudah dapet pelajarannya... kamu khan
sudah lihat caranya, sekarang kamu praktekkan "
kataku. " Ampun Den... jangan saya takut " blep...
selesai ngomong langsung aku benamkan
kepalanya dan meriamkupun masuk dalam
mulutnya... terus aku ayun kepalanya dengan
tanganku supaya maju mundur... akupun duduk
di sisi ranjang dan dia ngisep dari depanku sambil
tetap duduk di lantai.
Tanganku kini bebas dan mulai melucuti
pakaiannya... dia agak meronta ( malu kali...
soalnya ada Kiki dalam kamar itu ). Baju dan
BHnya sudah terlepas... dan kini dengan kedua
tanganku aku mainkan dadanya... Kiki ngga' lama
kemudian bangkit dan mulai duduk di
sampingnya serta mulai mengelus tengkuknya...
membantu memberi rangsangan... seperempat
jam kira-kira aku diiesep kaya' gitu... sampe aku
udah ngga' tahan lagi ingin melahap tubuhnya
yang sekel banget.... akupun berdiri dan aku
tuntun tangannya membantu dia untuk berdiri
dan aku perintahkan dia untuk rebahan di
ranjang... Setengah kita paksa akhirnya pembantu
itupun tiduran di ranjang... aku rentangkan
pahanya dan langsung aku tindih... tangannya
mendorongku dan bilang " Ampun Den...
jangan... saya belum pernah beginian... " katanya
memelas. " Kamu tadi khan sudah lihat seekarang
kamu rasakan... gimana enaknya " kataku
setengah marah ( pura-pura galak ) dan kiki
mambantu memegang kedua tangannya dari
atas kepalanya... sehingga dia hanya bisa gerak
kanan kiri... aku tindih abis dia dan aku langsung
arahkan meriamku keliang senggamanya. Aku
paksakan menekannya agak keras... gagal... aku
coba lagi... aku bantu dengan tuntunan
tanganku... aku gosokkan meriamku di bibir
liangnya... liangnya sedikit basah... karena
terangsang tadi saat ngisep dan diremas
dadanya... aku paskan kepala meriamku dan aku
genggam batangnya lalu dengan tenaga penuh
aku dorong pinggulku... masuk sebagian saja
kepalanya.... aku tahan dan kembali aku tekan
lebih keras lagi... kini masuk sudah setengah
batangnya.... aku putar sedikit kanan kiri
pinggulku dan aku akhirnya berhasil membobol
kegadisannya... diiringi dengan jeritan
kesakitannya dan tangisnya... " Aduh..... Den...
sakit... udah Den... jangan.... stop Den sakit... "
gitu rengeknya... buat aku ibarat desahan
rangsangan yang makin meninggikan semangat
juangku dan aku tidak menggubrisnya malah aku
makin menggila mengayun pinggulku... tanganku
memeluk pundaknya dari belakang sehingga
benar-benar tidak bisa bergerak dia...
pembantu itu tetap merintih dan minta aku
berhenti... sekitar 20 menitan dan aku berhenti...
aku cabut meriamku... " Sudah ya Den... "
katanya sambil mau keluar... aku langsung
menarik lagi lengannya dan aku suruh dia
membungkuk di samping ranjang dan Kikipun
ambil posisi tiduran di pinggir ranjang dengan
mengangkangkan pahanya... aku suruh dia
( pembantu itu ) nungging sambil ngejilatin
memek kiki... lalu dari belakang aku embat lagi...
aku berpegangan pada pinggulnya dan gerakanku
kali ini tidak kalau dasyatnya dengan
sebelumnya... Kiki memengangi kepalanya dan
mengajarinya ngejilat yang bener.
Aku ngerasa sekali kalo meriamku mentok di
dasar liangnya dan sengaja aku kucek abis
liangnya... lama juga aku main dengan gaya itu...
sesekali tanganku berpindah dari pinggul ke
dada... lalu balik pinggul lagi... sampe akirnya
tidak ada lagi penolakan terasa... dan ngga' lama
kemudian aku merasakan kalo tubuhnya
mengejang... rupanya dia sudah mencapai
orgasme dan berarti pula dia bisa menikmati...
Dia mulai lemas dan jilatannya pada Kiki kurang
berasa... itu tampak dari Kiki yang menggoyang
kepala si pembantu makin keras... aku sodok
makin keras sehingga secara tidak langsung
kepalanya ikut goyang maju mundur dan dia
tinggi julurkan lidahnya sudah terasa oleh Kiki...
Kiki mulai mengerang... tanda sebentra lagi mo
selesai... akupun menggiatkan ayunanku sambil
meremas dada si pembantu tadi... aku akhirnya
keluar juga... aku semprotkan di dalam liangnya...
dan Kiki juga mencapai puncaknya pada saat
yang bersamaan denganku. Akupun rebah
mendorong si pembantu itu menindih kiki... "
He..eek " terdengar dari mulut Kiki.
Tak lama kemudian aku bangkit dan aku lihat si
pembantu itu masih kelelahan dan tubuhnya
masih menindih Kiki... aku kunci pintu kamar dan
aku bawa ke kamar mandi... aku cuci badan dari
keringat dan aku lihat darah perawan di antara
meriamku. Aku sengaja mengambil kunci terseut
takut kalo si pembantu lari keluar... karena aku
masih mo nambah lagi malam ini.
Setelah aku selesai cuci aku suruh Kiki dan si
pembantu tadi cuci juga... dan aku ajak sekalian
tidur bertiga... dan akhirnya kesampaian kami
tidur bertiga dan malam itu aku bersama Kiki
menghajar habis dalam beberapa kali
permainan... sampe si pembantu itu lemas... dan
dia bilang " Udah Den... saya mau nglayani Aden
main gini... tapi sekarang sudah ngga' kuat badan
saya lemes banget Den... "
Pagi sekitar jam 5 dia bangun dan
membangunkanku " Den bangun Den... saya
mau keluar... nanti temen saya tau kalo saya tidur
di sini nanti dibilangin sama neng Sammy... saya
takut Den " katanya... lalu aku berikan kunci
kamar itu dan diapun keluar kamar... sementara
aku tidur lagi dengan memeluk Kiki... kami baru
bangun setelah jam 9 pagi. Sebelum aku
berangkat ke bandung aku panggil pembantu tadi
dan memerintah dia supaya mencuci sprei yang
kita pake tadi malem karena ada noda darah di
sana... ngga' lupa aku kasih di uang 200 ribu
sebagai imbalan atas perawannya. Dia menolak
dan aku bilang " Ini buat kamu beli pakaian nanti
". " Ngga' usah Den... saya juga suka kok tadi
malem... pertamanya sich takut... tapi enak kok "
katanya sambil senyum.
" Nanti pulang dari Bandung ke sini lagi ya Den...
sama neng Kiki... nanti kita gitu lagi kaya'
semalem " katanya sambil senyum... senyumnya
kali ini aku ngga' ngerti maksudnya. Tapi dalam
hatiku... wah dia mulai ketagihan.
Jam sebelas kami baru meninggalkan Jakarta
dengan sejuta kelelahan... tapi nikmat...


Adult | GO HOME | Exit
1/1088
U-ON

inc Powered by Xtgem.com